Tes Potensi Akademik

Rabu, 15 Agustus 2012

Buka Puasa Bareng di Careto Palu


Gw baru saja buka puasa bareng temen-temen sekolah dulu. Lama tak berjumpa membuat rasa kangen gw terobati saat bertemu mereka. Sudah lima tahun sejak kelulusan dan hampir semua dari mereka tak ada yang berubah (power ranger kali berubah). Dwi, temen sejak umur gw berinjak 12 tahun, temen gw yang sama-sama menghabiskan masa remaja di pondok pesantren. Tak banyak perubahan darinya yang gw lihat, mungkin karena Dwi ini yang paling sering berkomunikasi dengan gw, jadi hampir tak terlihat ada yang berubah, bahkan kebiasaannya tertawa sebelum memulai obrolan yang lucu pun masih. Dan gw masih tetap memanggil ayahnya Dwi dengan panggilan Ayah. Dwi datang bersama saudara sepupunya, Ewis. Fida, temen kelas gw, masih tetap dengan ketawa khasnya, suaranya, periang kalo kata gw dan badannya yang mungil. Ayu, masih tetap cantik, secantik namanya dan terlihat manja. Salim, kalo ini bisa dibilang temen seperjuangan gw memikul amanah beasiswa dari kementerian yang sama, tapi kami berbeda universitas, dia yang mencetuskan ide untuk buka puasa bareng kayak gini. Iqbal, anak bungsu dari guru favorit gw, yang gw liat wajahnya semakin cerah. Syukri, temen sekelas gw, tambah tinggi, tinggi banget. Dan yang terakhir ada Fazlur, gw hampir lupa dengan makhluk satu ini,untungnya dia ga lupa ma gw, jadi ga jadi deh gw lupa *lho?, gw setuju sama apa kata temen gw kalo dia tambah keren (hihihi). 

Temen-temen gw yang sempat ikutan bukber

Buka puasa bareng ini kami adakan di sebuah cafe di jl.Pemuda Palu. Careto Cafe and Resto namanya. Sepertinya cafe ini baru buka, tapi sudah menarik lumayan banyak pelanggan. Tempat yang nyaman, bersih, mewah namun tak mahal. 
Pertama kali Salim nawarin buat buka puasa bareng, dia nawarin tempat di cafe ini. Kemudian Syukri memberi masukan agar bisa mencari tempat yang dekat dengan masjid atau musholla. Seketika juga gw googling, ingin mencari tahu seperti apa tempat buka puasa yang ditawarin Salim tersebut. Hal terpenting yang ingin gw tahu dari cafe ini adalah, keberadaan mushollanya. Perfect, mushollanya  ada di dalam cafe. Hasil googling gw mengindikasikan kalo tempat ini pas untuk acara buka puasa bareng. Lokasinya mudah dijangkau dan masih dalam wilayah yang tenang, tidak terletak di tepi jalan besar. Selain itu menu yang ditawarkan cukup menggugah selera. Masakan khas ke-jawa-an. Cukup dapat mengobati lidah gw yang kangen masakan pulau jawa.  Gw hanya makan makanan prasmanan dan minum coklat anget, hot chocolate bahasa kerennya.  Dan untuk itu semua, gw membayarnya dengan uang pas-pasan, itu artinya, dengan uang pas-pasan pun masih bisa berkunjung ke sini. Murah dan ga perlu merogoh kocek terlalu dalam (kalo dalam koceknya masih ada duit, hehehe), itu kesan selanjutnya yang gw dapat. Seandainya perut gw masih bisa nampung, mungkin gw juga mau nyoba bagaimana rasa ayam penyet  di sini. Apakah ayam penyet tersebut seenak ayam penyet Saung Pak Kumis di kampus gw atau mungkin lebih enak. Okelah, menu lainnya bisa kita coba di lain waktu dan kesempatan. 

Tidak ada komentar: