Gw baru saja buka puasa bareng temen-temen sekolah dulu. Lama
tak berjumpa membuat rasa kangen gw terobati saat bertemu mereka. Sudah lima tahun
sejak kelulusan dan hampir semua dari mereka tak ada yang berubah (power ranger
kali berubah). Dwi, temen sejak umur gw berinjak 12 tahun, temen gw yang
sama-sama menghabiskan masa remaja di pondok pesantren. Tak banyak perubahan
darinya yang gw lihat, mungkin karena Dwi ini yang paling sering berkomunikasi
dengan gw, jadi hampir tak terlihat ada yang berubah, bahkan kebiasaannya
tertawa sebelum memulai obrolan yang lucu pun masih. Dan gw masih tetap
memanggil ayahnya Dwi dengan panggilan Ayah. Dwi datang bersama saudara sepupunya, Ewis. Fida, temen kelas gw, masih tetap
dengan ketawa khasnya, suaranya, periang kalo kata gw dan badannya yang mungil.
Ayu, masih tetap cantik, secantik namanya dan terlihat manja. Salim, kalo ini
bisa dibilang temen seperjuangan gw memikul amanah beasiswa dari kementerian
yang sama, tapi kami berbeda universitas, dia yang mencetuskan ide untuk buka
puasa bareng kayak gini. Iqbal, anak bungsu dari guru favorit gw, yang gw liat
wajahnya semakin cerah. Syukri, temen sekelas gw, tambah tinggi, tinggi banget. Dan
yang terakhir ada Fazlur, gw hampir lupa dengan makhluk satu ini,untungnya dia ga
lupa ma gw, jadi ga jadi deh gw lupa *lho?, gw setuju sama apa kata temen gw
kalo dia tambah keren (hihihi).
Temen-temen gw yang sempat ikutan bukber
Buka puasa bareng ini kami adakan di sebuah
cafe di jl.Pemuda Palu. Careto Cafe and Resto namanya. Sepertinya cafe ini baru
buka, tapi sudah menarik lumayan banyak pelanggan. Tempat yang nyaman, bersih,
mewah namun tak mahal.
Pertama kali Salim nawarin buat buka puasa bareng, dia
nawarin tempat di cafe ini. Kemudian Syukri memberi masukan agar bisa mencari
tempat yang dekat dengan masjid atau musholla. Seketika juga gw googling, ingin
mencari tahu seperti apa tempat buka puasa yang ditawarin Salim tersebut. Hal
terpenting yang ingin gw tahu dari cafe ini adalah, keberadaan mushollanya. Perfect,
mushollanya ada di dalam cafe. Hasil googling
gw mengindikasikan kalo tempat ini pas untuk acara buka puasa bareng. Lokasinya
mudah dijangkau dan masih dalam wilayah yang tenang, tidak terletak di tepi
jalan besar. Selain itu menu yang ditawarkan cukup menggugah selera. Masakan khas
ke-jawa-an. Cukup dapat mengobati lidah gw yang kangen masakan pulau jawa. Gw hanya makan makanan prasmanan dan minum
coklat anget, hot chocolate bahasa
kerennya. Dan untuk itu semua, gw
membayarnya dengan uang pas-pasan, itu artinya, dengan uang pas-pasan pun masih
bisa berkunjung ke sini. Murah dan ga perlu merogoh kocek terlalu dalam (kalo
dalam koceknya masih ada duit, hehehe), itu kesan selanjutnya yang gw dapat. Seandainya
perut gw masih bisa nampung, mungkin gw juga mau nyoba bagaimana rasa ayam
penyet di sini. Apakah ayam penyet
tersebut seenak ayam penyet Saung Pak Kumis di kampus gw atau mungkin lebih enak.
Okelah, menu lainnya bisa kita coba di lain waktu dan kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar