Kuliah perdana di jenjang pendidikan baru ku ini dibuka dengan kuliah dosen tamu dari Nepal. Tadi Pagi pukul 9 tepat, kuliah itu dimulai. Ada dua orang doktor, seorang bapak dan seorang perempuan cantik khas negeri hindustani tersebut. Mereka bergantian menyajikan materi kuliah mengenai Nepal dan geo disaster. Negara pemilik delapan puncak tertinggi di dunia ini sungguh sangat survive dengan keadaan alam seperti itu. Dengan sebagian besar wilayahnya berada di daerah pegunungan, berbagai teknologi harus diupayakan agar dapat mencegah banyaknya korban ketika bencana alam terjadi. Intinya, manajemen disaster harus ditingkatkan.
Sebenarnya hanya sedikit yang bisa aku pahami dari kuliah ini. Karena, yah apalagi kalau bukan kemampuan English-ku yang masih kurang.
"Wahaha,,whats wrong with me? yah, ngga ada yang salah selain kamu masih kurang belajar aja"
Setidaknya masih ada gambar-gambar yang membantuku mencoba memahami apa yang disampaikan doktor tersebut.
Banyak hal baru yang aku dapatkan saat itu, dan itu benar-benar baru aku tahu setelah ikut kuliah ini. Aku baru tahu, kalau puncak gunung tertinggi di dunia itu terdapat di sana. Selama ini yang aku tahu Everest Mount itu berada di RRC. (Pengetahuan geografi yang sangat buruk, hadeh). Sebagian besar penduduk Nepal memeluk agama Hindu dan juga Budha, seperti halnya negara tetangga, India dan Cina. Dan sisanya adalah Islam dan lainnya. Di sana juga terdapat kompleks candi hindu terbesar di dunia, serta candi Budha. Yang khas dari candi Budha itu adalah sepasang mata besar terlukis di bagian stupa paling tinggi. Mitosnya, mata dewa itu yang mengawasi umat agar tetap hidup dalam damai khususnya di Kathmandu dan Nepal umumnya. Berbagai festival yang menarik wisatawan juga rutin diadakan tiap tahunnya.
Lanjut ke isi kuliah mengenai geo-disaster. Karena Nepal berada pada daerah pegunungan Himalaya, tak jarang bencana alam yang tak dapat dihindari pun terjadi dan memakan korban. Doktor itu pun menunjukkan sebuah gambar puncak gunung, batu yang besar jatuh dari puncak itu dan selalu memakan 2 hingga 3 nyawa setiap tahunnya.
Isi kuliah lainnya adalah mengenai longsor yang sering terjadi di pegunungan Himalaya tersebut. Salah satu cara mencegah terjadinya longsor itu adalah dengan menerapkan metode cut and fill untuk wilayah-wilayah yang dirasa perlu mendapatkan penanganan khusus. Banyak gambar mengenai landslide of Himalaya yang ditunjukkan oleh doktor tersebut. Setiap kali dia mengatakan sesuatu yang yang penting dengan menunjukkan gambar beliau selalu berkata "you can imagine that".
Dan saya pun bingung, apa yang harus saya imagine kan. hehehe