Tes Potensi Akademik

Jumat, 09 Mei 2014

8 MEI 2014


Defenisi yang sangat horror, dan sangat berarti

Hari itu, umurku tepat ¼ abad. Sudah setua itukah aku berada di dunia fana ini?. Wah, Jika dikalikan dengan jumlah hari dalam setahun, maka hampir seribu hari aku menghirup oksigen di muka bumi ini. Sudah berjuta-juta energi yang aku serap dan aku lepaskan. Sudah bermacam-macam rasa telah mampir di hari-hari dalam hidupku. Ini lebay pemirsa, Tapi yang pasti saat ini aku bukan ingin menghabiskan pikiran gila tentang makna hidup selama ini. Biarlah itu menjadi bagian rahasia antara aku dan Tuhanku. Saat ini, aku hanya ingin menuliskan rasa syukurku, rasa terima kasihku, dan semua rasa senang dan bahagiaku di sini. Hanya itu.
Hari itu. Seperti biasa, aku mengecek HP, untuk melihat apakah ada kabar penting semalam yang telah aku lewatkan. Tak ada apapun. HP aku matikan untuk pengisian daya baterainya alias di-charge (susah amat sih ngomongnya,hahaha) Setelah melaksanakan serangkaian rutinitas subuh hingga menjelang pagi hari baru kemudian aku menyalakan kembali HP tersebut. Terdapat 1 notifikasi di WA grup Master of AgriEng’13 dan facebook. Karena WA lebih cepat untuk diakses maka terlebih dahulu aku membukanya. Estri, adik dan teman kelasku di sini, mengucapkan HBD lewat message di grup tersebut. Senyum manis tersungging di bibirku saat membaca message tersebut. Bahagia itu sederhana.




















Setelah cek ricek WA usai, lanjut dengan pengecekan FB. Ada satu notif yang mengabarkan bahwa sister Dwi dan kk Niar juga mengucapkan HBD di timeline-ku. Level bahagiaku meningkat sepuluh derajat. Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Setelah itu susul menyusul saudara-saudaraku di grup Master of AgriEng’13, grup CSS MoRA IPB 44 dan FB mengucapkan HBD untukku. Rona wajahku cerah dan senyumku semakin lebar rasanya. Mungkin seperti inilah bahagianya kedua orang tuaku saat aku hadir di tengah-tengah mereka. Aku coba memejamkan mata menghirup udara segar dan membiarkan seluruh jaringan sarafku menjalarkan bahagia ke seluruh anggota tubuhku. Bahagia itu sungguh sangat sederhana.




Kebahagiaanku tak kunjung usai (dan semoga akan selalu bahagia). Sehari setelahnya, Lela, Intan dan ka Maya datang memberi kejutan dengan membawa tart dan juga kado ultah. Aku suka dengan yang terakhir, dan “yang terakhir itu biasanya yang bertahan” kata ka Maya. Aku tidak  memiliki saudara kandung perempuan. Tapi Allah memberiku saudara perempuan yang lebih dari “kandung”.
   Sedikit flashback. Saat usia 8 tahun, nenek pernah memarahiku sebab aku bersikap kasar kepada sepupu perempuan-ku. Kalimat yang terlontar dari mulut nenek saat itu masih sangat lekat dalam ingatanku. “jangan kasar terhadap saudara sepupumu, ingat, kamu tidak punya saudara perempuan”. Pada saat itu, aku belum bisa memahami makna kalimat nenek. Namun sekarang aku mengerti. Banyak makna tersirat dalam kalimat itu. Dan berkat kalimat itu pula aku bisa memiliki saudara perempuan yang banyak, saudara perempuan yang lebih dari “kandung”. Di setiap tempat yang aku tinggali aku selalu mendapatkan saudara baru. Dan aku selalu berusaha untuk senantiasa mensyukuri semua itu.

Cantiiik...terima kasih semuanya :)

sukaaa....

Kerudungnya cocok dengan bajuku yang itu :) sukaaa

Tau aja kalau aku sukaaaa banget sama puding :)
Dari semua doa yang ada, yang menjadi doa favorite aku adalah "jodoh". Hahaha ini mah curhat namanya :)
Terima kasih untuk segala ucapan dan doa yang mengalir buatku di hari itu. Terima kasih dan semoga Allah membalas semuanya dengan kebaikan yang tak terhingga sampai nanti. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin :)