Tes Potensi Akademik

Rabu, 22 Januari 2014

Cerita Minggu Lalu Bersama Dwi dan Poin Telkomsel

Ini Cerita tentang aku yang mau nonton bioskop secara gratis pake telkomsel poin bareng Dwi. Sudah dari jauh hari aku minta transfer poin dari hape punya papa untuk menambah kekurangan poin di hapeku. Awal ngecek poinnya, punyaku Cuma ada 100an lebih, sedangkan untuk dapat satu voucher tiket gratis perlu ditukar dengan 100 poin telkomsel. Karena poin di hape papa banyak dan nggak tau mau diapain, mending aku minta aja buat nonton gratis berdua bareng Dwi, hehehe.

Sudah searching2 di dunia maya cara penukaran poinnya seperti apa, dan itu sangat gampang sekali, cukup datang mengantri di bioskop yang telah ditentukan dari sono. Nanti ada petugasnya yang akan menukarkan poin tersebut langsung dari hape masing-masing. Jadi nih ya, dari hasil obrak-abrik websitenya telkomsel dan membongkar brangkasnya google, ketemulah aku bahwa waktu penukaran poin itu adalah hari jum’at jam 2 siang sampai jam 4 sore. Dari beberapa blog yang aku baca, pengalaman mereka mengatakan bahwa untuk mendapatkan gratisan itu susah, hahaha. Mereka rela mengantri, bahkan sebelum counternya dibuka, entah itu jam 12 atau jam 1 siang.


Sebagai manusia yang sering dan suka belajar dari pengalaman, sendiri maupun punya orang, aku dan Dwi berangkatlah ke XXI sebelum jam 2 siang. Dan apa yang terjadi pemirsa? Ternyata sampai di sana, kami adalah pengantri yang masuk dalam banjar kedua dan entah baris ke berapa puluh . Masih ada setengah jam lagi menuju jam 2. Sudilah kami menunggu beberapa saat untuk ikut berdiri dalam antrian demi dua potong tiket nonton gratis tadi.

Jam 2 yang ditunggu-tunggu oleh kami para pengantri pun tiba. Sebenarnya bukan jam 2 nya yang ditunggu, mba-mba dari telkomsel yang kasih voucher nonton lah yang ditunggu. mbanya ngasih sesuatu, mungkin nomor antrian ke orang-orang yang sudah mengantri lebih dulu dari kami. Dan ketika mba itu tiba di orang ketujuh di depan kami, mba nya ngomong dan aku nggak dengar jelas apa yang dia omongin dan dia langsung ngasih nomor antrian ke orang-orang di banjar pertama. Seorang bapak di antrian sebaris kami pergi  nanya lagi. Ternyata oh ternyata, vouchernya hanya ada 200, dan itu dipastikan habis untuk setengah jumlah orang di banjar pertama. Itu artinya, tujuh orang depan dan banyak orang di belakang aku tak dapat voucher gratis untuk nonton hari ini.

Kecewa berat, namun tetap dengan semangat tinggi, hari ini pokoknya harus nonton. Perjuanganku dan Dwi yang sudah datang setengah jam sebelum counternya dibuka masih belum seberapa dengan mereka yang sudah ada lebih dulu dari kita. Keluar dari gedung XXI dengan wajah lesu tapi dengan niat nonton yang masih membara.  Sebenarnya film yang akan kami tonton juga sudah nggak tayang lagi di XXI. Tapi karena hanya di sana ada penukaran poin telkomsel, jadi weh kami ke sana dengan konsekuensi film yang ditonton adalah bukan film yang sangat ingin kami tonton. Mau tau film apa yang ingin kami tonton? Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Yup, film yang sudah hampir sebulan masih ada di dunia per-bioskop-an inilah yang ingin kami tonton. Untungnya di studio 21 masih menayangkan film ini. Kami pun menarik gas motor menuju studio 21 di Ambarukmo Plaza. 
Dan besok harus bisa mengantri lebih awal demi tiket gratis. Mumpung poinnya belum kedaluwarsa. :-D

Tidak ada komentar: