Buat gw, pertanyaan seperti ini hanya pantas dilontarkan oleh dua orang, pertama calon suami dan kedua adalah suami. Untuk pertama kalinya gw diteror*yah, gw anggap orang yang bukan dua orang tadi, yang nanya itu adalah peneror*. Ketika pertanyaan itu muncul di layar HP, mendadak muka gw merah. Seperti ada bara api di muka gw. Panas. Seketika darah gw medidih saking panasnya bara api tersebut. LO SIAPA SIH? ORANG TUA GW BUKAN, DOKTER YANG LAGI MERIKSA GW JUGA BUKAN. Pengen rasanya gw banting HP yang ada di tangan gw saat itu. Tapi sayang, HP gw cuma satu. Hahaha.
Alhamdulillah Allah masih sayang sama gw,
sehingga gw ga perlu marah2 ke orang tersebut. Setidaknya gw masih bisa
menjawab dengan perkataan yang baik. Menurut gw.
Perlu diketahui, orang itu bukan calon
suami gw apalagi suami gw. Dia hanya seorang kerabat jauh, jauuuuuh banget
(saudaranya suaminya cucunya adenya kakek gw). Nah lho bingung. Udah ga usah
dipikirin. Kabar baiknya gw masih menganggap dia kerabat jauh (itu juga kalau
tidak ingin disebut orang asing). Dia yang tiba-tiba sok dekat dan sok akrab
mengirim pesan pendek ke gw. Dan gw, yang kalo diakrab-akrabin sama orang akan
mengakrabkan diri juga, membalas semua pesan pendeknya tersebut. Runtutan
sms-nya seperti ini. “skj” adalah si kerabat jauh, dan “gw” adalah gw.