Apakah setiap orang punya kelebihan? Dan apakah indra penciuman yang tajam adalah suatu kelebihanku? Pertanyaan-pertanyaan ini kadang selalu muncul di pikiranku. Pikiran itu muncul karena setiap kali aku mencium suatu aroma, wewangian maupun bau busuk yang khas, maka dengan tiba-tiba aku seperti dibawa kembali ke masa-masa aku mencium bau tersebut. Setelah sekian lama mencari pembenaran atas opiniku sendiri, akhirnya aku mendapatkan jawabannya. Dan semua dugaanku mengenai kelebihanku itu bisa dikatakan nol alias salah.(heheheh,,!!!!).
Ternyata setiap orang telah diberikan indra penciuman yang kuat sejak bayi. Dalam sebuah artikel di ayahbunda.co.id yang aku baca, dikatakan bahwa selain telinga, indra penciuman bayi baru lahir juga tajam. Begitu dilahirkan mereka langsung mengenali bau tubuh ibunya. Jika diletakkan di dada ibu, bayi akan mengendus aroma ASI sehingga berusaha merangkak sendiri menuju puting (breast crawl). Indra penciuman bayi juga memiliki memori yang kuat. Dalam sebuah penelitian di AS, seorang ibu hamil diminta memakan satu jenis permen setiap hari selama bulan terakhir kehamilannya. Saat bayinya berumur 2-3 bulan, permen yang sering dimakan tersebut diletakkan di sisi kiri kepala bayi, sedangkan di sisi kanan ditaruh permen lain. Secara otomatis kepala bayi akan condong ke kiri mencari permen yang ia kenali.
Selain itu, indra penciuman kita berhubungan kuat dengan sistem saraf yang mengatur selera, perasaan, dan memori. Itu pula yang aku dapat dari sebuah artikel yang mengupas mengenai indra penciuman kita yakni hidung. Selama ini, yang paling nyata, yang bisa aku rasakan adalah hubungan antara indra penciuman dengan selera dan memori. Untuk memori, terkadang aku bisa mengingat saat dimana aku sedang terbaring sakit di rumah hanya dengan mencium bau pisang goreng, bau pisang goreng yang khas seperti yang dimasak mama di rumah. Terkadang pula aku ingat dan seperti terbawa kembali pada kenangan-kenangan saat duduk di bangku kelas 2 MA hanya dengan mencium wangi parfum yang saat itu aku pakai.
Subhanallah, betapa besar karunia Allah atas semua yang aku miliki mulai dari dalam kandungan ibuku hingga sekarang. Hanya untuk satu bagian dari panca indra, yaitu hidung saja sudah patut beribu-ribu puji syukur ku haturkan pada Allah SWT. Bagaimana tidak, aroma masakan sesedap apapun takkan terasa nikmat jika bukan karena bantuan hidung. Keadaan ini kadang terjadi jika aku sedang mengalami flu berat. Percuma rasanya memakan makanan tanpa mencium aromanya, nafsu makan menghilang entah kemana kalau sudah seperti itu. Sebab bagiku, selera dibangun dari kuatnya penciuman dan kemampuan visualku yang akan diteruskan ke otak untuk memutuskan apakah makanan tersebut akan dimakan atau tidak.
Dari lima indra, hanya indra penciuman yang terhubung langsung ke "pusat kendali emosional". Pusat kendali tersebut yang berperan membentuk emosi seperti ketakutan, kecemasan, depresi, kemarahan dan kegembiraan. Mengenai hubungan antara indra penciuman dan perasaan mungkin seperti menggunakan aromaterapi. Perasaan yang galau, gundah, cemas bisa hilang dengan mencium wewangian tertentu seperti parfum. Tapi untuk hal yang satu ini aku jarang mengalaminya. Sekali-kali aku bisa mencobanya jika suatu saat aku membutuhkannya. Namun dalam hatiku berdoa semoga hal itu (galau, gundah, cemas dll) tidak akan pernah teralami atau jika pun harus, akan sangat jarang. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar