Sedih rasanya jika ada seseorang yang dekat dengan kita memenuhi panggilan Allah SWT selamanya, kembali pulang ke Rahmatullah. Itulah yang sedang terjadi padaku saat ini. Tiap kali mengingat ponakan pertamaku yang baru berumur 8 jam menghembuskan nafas terakhirnya. Bukan hanya kedua orang tuanya yang menanti kehadirannya di dunia. Aku, dan semua saudara-saudaraku yang lain dengan sabar menanti, ingin menggendong bidadari kecil itu suatu hari nanti. Semua orang akan sayang padanya, tapi Allah lebih sayang padanya dan mengambilnya begitu cepat.
Adik iparku dikabarkan telah melahirkan anak perempuan pertamanya pada pukul 17.30 Senin kemarin. Beberapa saat setelah melahirkan, bidadari kecil itu langsung dilarikan ke rumah sakit karena tidak terdengar suara tangisannya. Namun sayang, tak lama kemudian bukan suara tangisan bayi yang didengar tapi tangisan ibunya dan orang-orang yang sudah menantinya selama 9 bulan ini.
Aku bukan ibunya, tapi kesedihan ini sangat susah untuk dihilangkan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan adik iparku ketika tahu bahwa ia harus berpisah dengan teman kecilnya itu. Ditambah lagi saat dia melahirkan, suaminya tidak berada di sampingnya. Perjuangan antara hidup dan mati itu dilalui tanpa pegangan erat tangan adikku.
Untukmu Bunda Evi, semoga Allah membalas semua perjuangan beratmu dalam mengandung bayi tersebut dengan semua kebaikan. Jangan larut dalam kepedihan, dan semoga bisa cepat hamil lagi,hehehe. keep smiling :)
Dan untukmu adikku yang tak sempat menatap langsung, yang tak sempat mencium dan menggendong bidadari kecilmu, berdoalah agar segera diberi ganti yang lebih baik.
2 komentar:
Innalillahi wa innailaihi rojiun...
semoga ketabahan ibundanya dapat mempertemukan senyuman bayi itu di surga-Nya kelak. aamiin.
amiiin,,makasih Yul:)
sedih tiap kali ingat ini, ingat papa aku yang sedih juga harus merelakan cucu pertamanya,,hiks hiks
Posting Komentar