Tes Potensi Akademik

Kamis, 14 Maret 2013

Kata Orang Melayu "Makan Angin" Bahagian 1

           Bulan November lalu, ka Indri, kakak sepupu aku dinikahi oleh seorang pemuda dari Bengkalis, Riau. Acaranya dilaksanakan di rumah ka Indri di Palu. Tiga bulan setelah itu, tepatnya tanggal 5 November 2013 dilaksanakan lagi acara resepsi di tanah kelahiran Bang Alam (suami ka Indri), di Bengkalis. Orang tua dan saudara-saudara ka Indri pun berangkat untuk menghadiri resepsi di sana. Perjalanan Palu-Bengkalis adalah perjalanan yang lumayan panjang dan Alhamdulillah aku ikut dalam perjalanan itu. Pada hari sabtu 2 Februari 2013 kami (Tante, Om, Ka Isna, ka Ucen, ka Indra, Salwa, dan aku) berangkat menuju Jakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru sehari setelahnya. Palu-Jakarta ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam melalui jalur udara. Tak ada yang spesial dalam perjalanan Palu-Jakarta ini. Mungkin karena aku sudah terbiasa dengan rute perjalanan ini ketika jaman kuliah dulu. Sedangkan untuk perjalanan Jakarta-Pekanbaru ditempuh dalam waktu( 1 jam 45 menit). Ketika pesawat telah berada di atas kota Pekanbaru dan sang kapten telah menurunkan ketinggian jelajah pesawatnya, aku menoleh keluar. Aku yang kebetulan duduk di samping jendela menolehkan kepala melihat pemandangan Riau dari atas. Seluas mata memandang yang terpampang adalah perkebunan kelapa sawit yang teratur rapi dan indah.
           Inilah pulau Sumatera dan inilah Pekanbaru ibukota Riau. Indah dan menawan, namun bukan ini tujuan kami. Setibanya di Bandara Sultan Syarif Kasim II kami dijemput oleh ka Indri dan Bang Alam untuk melanjutkan perjalanan ke Bengkalis.             Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Riau. Bengkalis ini adalah suatu pulau yang terpisah dari pulau sumatera, layaknya pulau Batam yang ada di kep.Riau. Perjalanan Pekanbaru menuju Bengkalis dapat menggunakan jasa penyeberangan kapal Ferry cepat berjenis speedboat. Jika menggunakan ferry yang besar, maka jalur darat bandara Sultan Syarif Kasim II menuju pelabuhan cukup panjang. Kami menggunakan speedboat dari pelabuhan Sungai Siak (kalo ga salah) menuju ke pelabuhan Bengkalis (yang ini lupa namanya) dalam waktu kurang lebih 3 jam. Ini adalah pertama kalinya aku menumpang speedboat. Jumlah penumpang dalam speedboat sekitar 30an orang. 
         Seperti biasa aku memilih duduk di samping jendela agar dapat leluasa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan yang akan ditempuh nanti. Speedboat melaju membelah sungai dengan si sisi kiri disajikan pemandangan hutan dan berganti dengan pemandangan pabrik, kata ka Indri itu adalah pabrik kertas. Kadang pula berganti pemandangan kapal besar atau lebih tepatnya speedboat berpapasan dengan kapal besar yang mengangkut kayu begitu banyak. Mungkin kayu-kayu itulah yang digunakan sebagai bahan baku di pabrik kertas tadi. Karena tak tahan dengan kantuk yang menyerang mataku, akupun tertidur dan tersadar ketika speedboat telah memasuki kawasan laut. Tak lama kemudian speedboat berlabuh di pelabuhan “yang aku lupa namanya apa” di Bengkalis. Alhamdulillah dapat menginjakkan kaki di Bengkalis dengan selamat.
          Karena kelelahan, tanpa tawar menawar lagi, setelah menyantap makan malam, kami pun beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik (kayak abis kerja berat aja). Acara hajatan baru dimulai keesokan malamnya dan dilanjutkan dengan resepsi di keesokan harinya lagi.

 Bareng Salwa di pelaminan ante Indy

Sepasang pengantin saat malam berinai besar
       Prosesi adat pernikahan di Bengkalis tidak jauh berbeda dengan acara di Palu. Pada malam hari sebelum akad nikah, ada acara “malam berinai” seperti ”malam mapaci” di Palu, tapi yang ini tidak lagi dilakukan. Kemudian ada lagi acara malam “berinai besar” atau “tepok tepong tawar” yang dilaksanakan setelah akad nikah. Pada malam berinai besar ini para tamu dijamu dengan hidangan makan malam. 
         Pada saat menikmati hidangan, tiba-tiba saja ada seorang anak kecil merengek meminta telur merah pada ibunya. Tidak semua orang mendapatkan telur merah tersebut karena telur rebus yang diwarnai merah dan digantungkan pada bunga itu merupakan cinderamata yang diberikan pada orang yang melakukan tepok tepong tawar tadi. Acara berinai besar ini ditutup dengan pertunjukkan musik rebana khas melayu (kalo yang ini mirip di kampung aku). Keesokan harinya, acara resepsi dilaksanakan dan tamu pun datang silih berganti bersalam-salaman memberi restu pada kedua pengantin yang bersanding di pelaminan. Sampai sekitar pukul 3 sore acara resepsi pun selesai.
Ka Indri saat resepsi, di siang hari
        Berangkat ke Malaysia di keesokan harinya setelah acara resepsi tersebut. Perjalanan Bengkalis-Malaysia ditempuh melalui jalur laut dalam waktu kurang dari 3 jam. Dengan tiket seharga Rp 280.000 perorang, melalui pelabuhan Bandar Sri Setia Raja kapal Mulia Kencana yang membawa kami pun melaju menuju negeri jiran. Dalam ferry yang kami tumpangi disuguhkan film “Dalam Mihrab Cinta”. Seiring dengan selesainya film tersebut, perjalanan kami pun berakhir di pelabuhan Muar, Malaysia. Dan perjalanan “ Makan Angin” pun bermula.

5 komentar:

Nordinmddan@blogsport mengatakan...

Salam ...spetriani..suka dgn cerita kamu...sy ingin sekali ke bangkalis...bolih kasi tipnya...tq..

Spetriani Lamadau mengatakan...

salam..Bapak Nordin
terima kasih telah memberi komentar,
saya ke Bengkalis kerana ada hajat sodara, di sana mayoritas Melayu,mungkin karena jaraknya begitu dekat ke Malaysia. Kalau Bapak hendak ke sana, akan terasa nyaman seperti di negara sendiri. Tips dari saya cuma 1, kalau dah ada kesempatan, jangan ditunda-tunda,hehehe

Nordinmddan@blogsport mengatakan...

Salam. .terima kasih kembali atas tip nya mudah 2an tercapai kesana..tapi kalu dari Pekanbaru ke Bangkalis amat jauh. .elok nya dari karimun..johor di pantai kukup bisa ke Bangkalis. ..Jimat masa..

Unknown mengatakan...

assalamualaikum.. bagus ceritanya, saya mau nanya berkaitan dengan bengkalis..
kira2 orang melayu di bengkalis tu gimana orangnya?
baik2 kan..?
trus lama perjalanannya dari pekanbaru berapa jam?

Spetriani Lamadau mengatakan...

Wa'alaikumussalaam.
Sebenarnya saya ke Bengkalis hanya sekali itu aja, kalo lama perjalanan dari Pekanbaru tergantung moda transportasi yang dipilih, bisa 2 jam, 3 jam atau lebih..kurang paham juga saya. Kemarin pas ke sana naik perahu mesin susurin sungai, kalo ga salah ada juga yang nyebrang laut langsung pakai kapal.
Orang baik menurut saya itu tergantung bagaimana kita bersikap ke mereka. Insya Allah di sana ramah-ramah orangnya.