
Tulisan lama, baru nyadar ketika baunya tercium, udah basi ternyata. hahaha
Lihat foto di samping, pasti tau dong yah ke mana aku bakal nulis lanjutan dari Kata Orang Melayu "Makan-Angin" Bahagian II . Singapore. Yup itu dia.
Jika saat menyeberang ke negeri jiran kami menggunakan ferry, maka dari KL ke Singapura hanya perlu menggunakan Bus. Dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) butuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai di Singapura. Perjalanan dilakukan pada malam hari agar lebih menghemat waktu. Maksudnya, karena di siang hari seyogyanya digunakan untuk jalan-jalan. Karena dilakukan malam hari, jalanan tidak terlihat jelas, jika di siang hari, mungkin juga tidak akan menarik, sebab jalan yang dilalui adalah jalan tol. Sehingga keramaian kota tidak terlihat. Aku, seperti biasa, tidak bisa tidur dalam perjalanan, walau itu di malam hari sekalipun.
Ada sedikit masalah dalam
perjalanan KL-Singapura ini. Koper tante tertukar dengan milik orang lain yang
turun di pemberhentian sebelum Singapura. Sepertinya orang ini sengaja menukar
koper tersebut, dilihat dari tidak adanya i’tikad orang itu untuk menghubungi
agen bus yang kami tumpangi tersebut. Walaupun di dalam koper orang itu
terdapat tiket pesawat penerbangan hari berikutnya beserta paspornya. Sampai
sekarang tak ada kabar mengenai keberadaan koper tante tersebut. Tak ada yang
berani mengambil koper yang tersisa di bus itu, sebab pengawasan saat masuk
Singapura begitu ketat. Tidak boleh mengambil gambar di tempat tersebut. Tidak
boleh membawa masuk minuman beralkohol dan rokok ke dalam negara itu. Dan
berbagai aturan lainnya. Masuk ke ruang imigrasi, selain pemeriksaan paspor, kami juga disuruh mengisi
formulir. Beberapa pertanyaan (selain data diri) yang harus diisi diantaranya
dari kota mana kita berada sebelum masuk ke sana, dan kota mana yang kita tuju
setelah keluar dari sana. Ada juga pertanyaan apakah kita pernah ke Afrika Selatan sebelumnya atau tidak.