Tes Potensi Akademik

Senin, 28 Oktober 2013

Kata Orang Melayu "Makan Angin" Bahagian III



Tulisan lama, baru nyadar ketika baunya tercium, udah basi ternyata. hahaha

Lihat foto di samping, pasti tau dong yah ke mana aku bakal nulis lanjutan dari  Kata Orang Melayu "Makan-Angin" Bahagian II . Singapore. Yup itu dia. 

Jika saat menyeberang ke negeri jiran kami menggunakan ferry, maka dari KL ke Singapura hanya perlu menggunakan Bus. Dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) butuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai di Singapura. Perjalanan dilakukan pada malam hari agar lebih menghemat waktu. Maksudnya, karena di siang hari seyogyanya digunakan untuk jalan-jalan. Karena dilakukan malam hari, jalanan tidak terlihat jelas, jika di siang hari, mungkin juga tidak akan menarik, sebab jalan yang dilalui adalah jalan tol. Sehingga keramaian kota tidak terlihat. Aku, seperti biasa, tidak bisa tidur dalam perjalanan, walau itu di malam hari sekalipun.

Ada sedikit masalah dalam perjalanan KL-Singapura ini. Koper tante tertukar dengan milik orang lain yang turun di pemberhentian sebelum Singapura. Sepertinya orang ini sengaja menukar koper tersebut, dilihat dari tidak adanya i’tikad orang itu untuk menghubungi agen bus yang kami tumpangi tersebut. Walaupun di dalam koper orang itu terdapat tiket pesawat penerbangan hari berikutnya beserta paspornya. Sampai sekarang tak ada kabar mengenai keberadaan koper tante tersebut. Tak ada yang berani mengambil koper yang tersisa di bus itu, sebab pengawasan saat masuk Singapura begitu ketat. Tidak boleh mengambil gambar di tempat tersebut. Tidak boleh membawa masuk minuman beralkohol dan rokok ke dalam negara itu. Dan berbagai aturan lainnya. Masuk ke ruang imigrasi, selain  pemeriksaan paspor, kami juga disuruh mengisi formulir. Beberapa pertanyaan (selain data diri) yang harus diisi diantaranya dari kota mana kita berada sebelum masuk ke sana, dan kota mana yang kita tuju setelah keluar dari sana. Ada juga pertanyaan apakah kita pernah ke Afrika Selatan sebelumnya atau tidak.
Alhamdulillah sampai juga di Singapura dengan selamat, walaupun begitu tiba harus kembali mencari tempat bernaung lagi. Seorang warga Bandung yang se-bus dengan kami dari Malaysia menyarankan untuk menginap di hotel Lion City karena di kalangan wisatawan hotel ini memang terkenal murah. Ternyata hotel ini sedang dalam perbaikan, dan tidak beroperasi untuk sementara waktu. Sang supir berinisiatif mengantarkan kami ke Geylang Rd, di sana ada Hotel 81, dan semoga masih ada kamar kosong kata supir tersebut. dan malam itu, kami pun merebahkan badan di kasur empuk di Geylang Rd.

Keesokan harinya, kami sarapan sambil menunggu saudara dari Bang Alam (yang berdomisili di Singapura).  Sekitar hotel ada banyak rumah makan, dan tidak begitu sulit mencari rumah makan yang halal. Setelah sarapan, kami dibawa ke agen bus yang kami tumpangi dari KL untuk mencari tahu keberadaan koper tante yang tertukar sebelumnya. Ternyata masih tak ada kabar, di tangan siapa koper itu terbawa. Dari sana kami dibawa ke Merlion Park, tempatnya patung singa di pinggir sungai Singapore.

Merlion Park ini terletak di jantung kota Singapura. Untuk masuk ke dalam kota, ada semacam iuran yang harus dibayar oleh setiap kendaraan yang akan masuk ke sana. Semuanya sudah ter-otomatisasi. Jadi, dalam mobil telah terpasang sebuah alat yang akan terkoneksi langsung dengan sensor tepat di atas, aku menyebutnya gerbang, sebelum masuk ke pusat kota. Alat itu berfungsi seperti kartu e-tol. Namun ketika membayar, tidak perlu mengeluarkan kartu, tidak perlu membuka kaca jendela, hanya duduk manis di mobil dan itu akan bekerja otomatis.Mobil harus dijalankan pelan saat akan memasuki gerbang tersebut. Jika alat dalam mobil itu telah memberi tanda kalau proses input telah selesai, barulah mobil dijalankan dengan semestinya, melaju dalam kota namun tetap harus sesuai peraturan berkendara.

Banyak hal yang bisa dijadikan contoh teladan dari negeri "kecil" namun punya nama yang "besar" ini. Segala hal telah diatur dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kalau kataku, Singapore kota yang disiplin, aman, dan paling bersih. Kedisiplinan yang aku rasakan utamanya dalam hal berkendara dan berlalu lintas. Tidak seperti di Jakarta atau kota besar lainnya di Indonesia, di sana sangat jarang terdengar bunyi klakson kendaraan. Aku suka.

Untuk kendaraan, banyak aturan yang diterapkan dan sangat dipatuhi oleh masyarakat di sana. Tidak ada polisi untuk mengingatkan jika kalian melanggar aturan berlalu lintas. Di sisi jalanan telah terpasang cctv. Melanggar aturan lalu lintas berarti menunggu surat denda datang ke rumah. Dan tentunya hasil pembayaran denda ini masuk ke kas negara, bukan kas pribadi. Ah, Indonesia kapan bisa sampai seperti itu.

Kembali ke perjalanan kami. Siang itu, Singapore dilanda hujan yang cukup deras namun tak menyurutkan niat kami untuk mengabadikan momen langka ini. hahaha. Hunting gambar walaupun dengan sisa-sisa rintik hujan yang masih ada.




Mendung masih menggelayut manja di langit Singapore
Cerah dikit langitnya, langsung merapat, senyum cheers

Sore tiba dan sudah waktunya kami pulang. Kembali ke Indonesia yang terasa sangat jauh. Bukan jaraknya tapi bedanya. Kami masuk ke Indonesia melalui gerbang pulau Batam dengan terlebih dahulu menyeberangi selat Singapura. Kurang dari 60 menit perjalanan menggunakan kapal ferry, dan akhirnya sampailah kami di tanah tercinta Indonesia.

Beberapa tips untuk kalian yang ingin melakukan perjalanan, terutama ke luar negeri.
  1. Pastikan ke mana kalian akan berkunjung, maksud aku kalian harus tahu secara pasti kota apa, daerah apa yang akan kalian kunjungi. Karena aku hanya orang yang kecipratan rejeki, aku ikut saja ke mana yang membawa pergi.
  2. Tentukan berapa lama kalian akan berada di sana.
  3. Tentukan di mana kalian akan tinggal untuk sementara waktu. Di hotelkah, di kediaman saudara/teman, atau di penginapan lainnya. Terminal bus/bandara bukan tempat yang tepat untuk bermalam, apalagi masjid.
  4.  Siapkan semua dokumen penting yang mungkin diperlukan, seperti paspor dan dokumen lainnya. Dan yang tak kalah penting dari semua saran aku diatas adalah ;
  5. Sesuaikan semuanya, mulai dari poin 1 sampai 4 dengan budget yang kalian miliki. Jangan sampai setelah liburan, kalian malah justru harus bekerja ekstra untuk membayar tagihan kartu kredit.









1 komentar:

Anonim mengatakan...

halo juga
Saya Jennifer Dawson Managing Director (MD) dari Jennifer Dawson Kantor Pinjaman, kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari bank karena nilai kredit yang rendah, pinjaman usaha , pinjaman pendidikan, kredit mobil, kredit rumah, kredit perusahaan dan banyak lagi, atau Anda ingin membayar utang atau biaya, atau Anda telah scammed sebelumnya oleh pemberi pinjaman uang palsu? Selamat Anda sekarang berada di tempat yang tepat, Jennifer Dawson Pinjaman Firm, sebuah perusahaan pinjaman yang handal, yang menyediakan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%, kami datang untuk mengakhiri semua masalah. kita menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan rahasia dan akan bersedia untuk menawarkan loans.So menghubungi kami hari ini melalui email di jenniferdawsonloanfirm@gmail.com
banyak cinta
Ibu Jennifer