Tes Potensi Akademik

Sabtu, 30 November 2013

Pembangkit Semangatku

Sepertinya ada yang salah denganku beberapa hari yang lalu. Semangat untuk mengerjakan sesuatu hilang entah kemana. Bahkan game onet yang jadi andalanku tiap kali menyalakan laptop tak menarik untuk disentuh. Berhari-hari aku mencari penyebab hilangnya semangatku ini. Dan akhirnya, dua malam yang lalu aku pun mendapatkan jawabannya. Suara Papa. Ternyata setelah kusadari, lama aku tak mendengar suara Papa. Aku kangen dengan pria yang jadi pilihan Mama tersebut. Aku memang jarang menelepon ke rumah. Biasanya Papa yang rajin meneleponku. Dan untuk beberapa hari tanpa telepon dari rumah itu lah, semangatku raib. Dan aku sadar setelah beberapa lama berbincang bersama Papa dan Mama. Hal seperti inilah yang bisa membangkitkan kembali semangatku.


Minggu, 17 November 2013

Merasa bersalah

Aku, selalu merasa bersalah
jika menyadari hari telah berlalu
namun tak ada sesuatu yang bertambah dalam hidupku
bahwa yang ada hanya berkurang
waktuku berlalu dan tak mungkin kembali lagi
bukan seperti perginya senja yang berjanji kan pulang esok sore
bukan seperti sirnanya embun yang akan tampak esok pagi
seperti makhluk hidup yang mati, seperti itulah berlalunya waktu


Senin, 28 Oktober 2013

Kata Orang Melayu "Makan Angin" Bahagian III



Tulisan lama, baru nyadar ketika baunya tercium, udah basi ternyata. hahaha

Lihat foto di samping, pasti tau dong yah ke mana aku bakal nulis lanjutan dari  Kata Orang Melayu "Makan-Angin" Bahagian II . Singapore. Yup itu dia. 

Jika saat menyeberang ke negeri jiran kami menggunakan ferry, maka dari KL ke Singapura hanya perlu menggunakan Bus. Dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) butuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai di Singapura. Perjalanan dilakukan pada malam hari agar lebih menghemat waktu. Maksudnya, karena di siang hari seyogyanya digunakan untuk jalan-jalan. Karena dilakukan malam hari, jalanan tidak terlihat jelas, jika di siang hari, mungkin juga tidak akan menarik, sebab jalan yang dilalui adalah jalan tol. Sehingga keramaian kota tidak terlihat. Aku, seperti biasa, tidak bisa tidur dalam perjalanan, walau itu di malam hari sekalipun.

Ada sedikit masalah dalam perjalanan KL-Singapura ini. Koper tante tertukar dengan milik orang lain yang turun di pemberhentian sebelum Singapura. Sepertinya orang ini sengaja menukar koper tersebut, dilihat dari tidak adanya i’tikad orang itu untuk menghubungi agen bus yang kami tumpangi tersebut. Walaupun di dalam koper orang itu terdapat tiket pesawat penerbangan hari berikutnya beserta paspornya. Sampai sekarang tak ada kabar mengenai keberadaan koper tante tersebut. Tak ada yang berani mengambil koper yang tersisa di bus itu, sebab pengawasan saat masuk Singapura begitu ketat. Tidak boleh mengambil gambar di tempat tersebut. Tidak boleh membawa masuk minuman beralkohol dan rokok ke dalam negara itu. Dan berbagai aturan lainnya. Masuk ke ruang imigrasi, selain  pemeriksaan paspor, kami juga disuruh mengisi formulir. Beberapa pertanyaan (selain data diri) yang harus diisi diantaranya dari kota mana kita berada sebelum masuk ke sana, dan kota mana yang kita tuju setelah keluar dari sana. Ada juga pertanyaan apakah kita pernah ke Afrika Selatan sebelumnya atau tidak.

Rabu, 16 Oktober 2013

Rindu itu Adalah Kamu

Rindu hadir ketika ada kamu
Rindu hadir ketika tak ada kamu
Rindu hadir bersama kamu
Rindu hadir karena kamu
Rindu hadir pada sapaanmu
Rindu hadir untuk kamu

Aku rindu, aku rindu dan aku rindu


Minggu, 13 Oktober 2013

Idul Adha di Kampung Orang (lagi)

Telah berkali-kali aku tak pernah lagi mencium khidmat tangan orang tua kala hari raya haji. Dimulai ketika aku berumur 13 tahun.
Saat itu, bocah yang baru saja menikmati bangku sekolah menengah itu menghabiskan libur hari raya di rumah saudaranya.
Hingga saat ini, terhitung telah habis masa 13 kali nya aku tak pernah merayakan idul kurban di rumah sendiri.
Mengapa libur Idul Adha itu hanya sebentar? hiks hiks,,,
Semoga Idul Adha 2 tahun lagi aku berada di sana. Amin!

Minggu, 06 Oktober 2013

Bertemu Suhaibatul Islamiyah yang biasa dipanggil Iis

Enam tahun tidak pernah berjumpa membuat rasa kangen kami tumpah saat tiba pertemuan itu. Suhaibah namanya, teman kami yang kami kunjungi di Malang semingga yang lalu. Bukan sekedar teman, bukan pula sahabat, lebih dari itu kami sudah menganggapnya saudara perempuan kami. Tanpa kekurangan satu hal pun, dia adalah saudara erat kami. Tiga tahun hidup bersama di satu naungan atap yang sama, makan bersama dalam sepiring, punya cerita yang sama, bahkan memakai baju yang sama. Ahhh, aku semakin kangen dengan suasana pondok saat itu.

Bagi ku perjalanan ke Malang ini benar-benar sebuah hadiah dari Allah. kesempatan yang berbuah manisnya pertemuan.

Bermula dari sebuah ajakan dan berakhir dengan sedikit petualangan. Ajakan? iya, saat itu mba Lim, teman kost dari Dwi mengajaknya untuk ikut perjalanan ke Malang. Mba Lim ini punya hajat khusus sehingga perjalanannya telah direncanakan dan ditentukan harinya. Menjadi narasumber di sebuah seminar yang diadakan di UIN Sunan Maliki Malang pada hari sabtu, itulah yang membuat mba Lim harus ke sana di hari Jumat.

Seminggu sebelum berangkat, Dwi pun mengajakku, untuk ikut. Pada awalnya aku masih dengan penuh pertimbangan ingin menolak ajakan itu. Alasan utamanya terkait dengan kondisi finansial yang lagi seret. Aku harus bisa menyelamatkan rekeningku bulan ini untuk kehidupan bulan depan. Tragis. Namun ajakan Dwi hadir dengan iming-iming “nanti di sana kita ketemu sama Iis”. Jebol sudah pertahananku dengan rayuan itu. Aku pun mengiyakan ajakan Dwi demi untuk bertemu bocah yang satu itu. lebay deh kata2nya, hahaha.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Lirik Lagu yang "Maksa"

Lirik lagu MINTA JODOH dari ISA RAJA

Na..Na..Na..
Tuhan kalo dia memanglah jodohku
Dekatkanlah dia kepada diriku
Tapi kalo dia bukan untukku
Jodohkanlah dia buat diriku
Jika kami tak berjodoh
Maka jadikanlah kami.. Jodoh
Na..Na..Na..Ouuu...

Tuhan jika dia bukanlah jodohku
Jangan beri dia jodoh yang lainnya
Biarkan dia sama sepertiku
Tak berjodoh seperti yang ku mau
Bila dia t'lah sendiri
Maka jodohkanlah kami

Kalau dia jadi jodoh orang lain
Maka putuskanlah jodoh mereka
Jika tetap jadi jodoh orang lain
Biar orang itu main gila
Atau pertemukan orang lain itu
Dengan jodoh yang lain untuknya
Agar dia kembali
Menjadi jodohku selamanya
Na..Na..Na..Ouuu...

Tuhan jika dia bukanlah jodohku
Jangan beri dia jodoh yang lainnya
Biarkan dia sama sepertiku
Tak berjodoh seperti yang ku mau
Bila dia t'lah sendiri
Maka jodohkanlah kami

Kalau dia jadi jodoh orang lain
Maka putuskanlah jodoh mereka
Jika tetap jadi jodoh orang lain
Biar orang itu main gila
Atau pertemukan orang lain itu
Dengan jodoh yang lain untuknya
Agar dia kembali
Menjadi jodohku selamanya
Na..Na..Na..Ouuu...

Aku lelaki yang apa adanya
Romantis dalam bentuk berbeda
Cinta kan damaikan hati
Bukanlah kelamkan hati
Ouu...
Na..Na..Na..Ouuu...

Cinta kan damaikan hati
Bukanlah kelamkan hati
Na..Na..Na..Ouuu...

Senin, 09 September 2013

The First Day of Class


Kuliah perdana di jenjang pendidikan baru ku ini dibuka dengan kuliah dosen tamu dari Nepal. Tadi Pagi pukul 9 tepat, kuliah itu dimulai. Ada dua orang doktor, seorang bapak dan seorang perempuan cantik khas negeri hindustani tersebut. Mereka bergantian menyajikan materi kuliah mengenai Nepal dan geo disaster. Negara pemilik delapan puncak tertinggi di dunia ini sungguh sangat survive dengan keadaan alam seperti itu. Dengan sebagian besar wilayahnya berada di daerah pegunungan, berbagai teknologi harus diupayakan agar dapat mencegah banyaknya korban ketika bencana alam terjadi. Intinya, manajemen disaster harus ditingkatkan. 

Sebenarnya hanya sedikit yang bisa aku pahami dari kuliah ini. Karena, yah apalagi kalau bukan kemampuan English-ku yang masih kurang. 


"Wahaha,,whats wrong with me? yah, ngga ada yang salah selain kamu masih kurang belajar aja"
Setidaknya masih ada gambar-gambar yang membantuku mencoba memahami apa yang disampaikan doktor tersebut.


Banyak hal baru yang aku dapatkan saat itu, dan itu benar-benar baru aku tahu setelah ikut kuliah ini. Aku baru tahu, kalau puncak gunung tertinggi di dunia itu terdapat di sana. Selama ini yang aku tahu Everest Mount itu berada di RRC. (Pengetahuan geografi yang sangat buruk, hadeh). Sebagian besar penduduk Nepal memeluk agama Hindu dan juga Budha, seperti halnya negara tetangga, India dan Cina. Dan sisanya adalah Islam dan lainnya. Di sana juga terdapat kompleks candi hindu terbesar di dunia, serta candi Budha. Yang khas dari candi Budha itu adalah sepasang mata besar terlukis di bagian stupa paling tinggi. Mitosnya, mata dewa itu yang mengawasi umat agar tetap hidup dalam damai khususnya di Kathmandu dan Nepal umumnya. Berbagai festival yang menarik wisatawan juga rutin diadakan tiap tahunnya.


Lanjut ke isi kuliah mengenai geo-disaster. Karena Nepal berada pada daerah pegunungan Himalaya, tak jarang bencana alam yang tak dapat dihindari pun terjadi dan memakan korban. Doktor itu pun menunjukkan sebuah gambar puncak gunung, batu yang besar jatuh dari puncak itu dan selalu memakan 2 hingga 3 nyawa setiap tahunnya. 
Isi kuliah lainnya adalah mengenai longsor yang sering terjadi di pegunungan Himalaya tersebut. Salah satu cara mencegah terjadinya longsor itu adalah dengan menerapkan metode cut and fill untuk wilayah-wilayah yang dirasa perlu mendapatkan penanganan khusus. Banyak gambar mengenai landslide of Himalaya yang ditunjukkan oleh doktor tersebut. Setiap kali dia mengatakan sesuatu yang yang penting dengan menunjukkan gambar beliau selalu berkata "you can imagine that". 
Dan saya pun bingung, apa yang harus saya imagine kan. hehehe

Sabtu, 07 September 2013

JOGJA I'm In You Now

Tak terasa udah hampir 2 minggu berada di kota gudeg ini. Kangen dengan orang rumah masih sering menghantui kalo lagi di kost-an. Karena perkuliahan baru dimulai hari senin depan, jadinya masih banyak menghabiskan waktu di kost-an. Mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mencoba bersosialisasi dengan penghuni kost-an lainnya, dan mencoba hapal tempat-tempat penting lainnya.
Terima kasih untuk Dwi yang udah ngasih tumpangan sementara, selama seminggu awal berada di sini. Kapan-kapan kita main lagi ke Amplaz ya :)
Hari Kamis kemarin, untuk yang pertama kalinya aku bertemu dengan teman-teman yang nantinya akan berada satu kelas bersama, bertemu dosen yang nantinya akan jadi guru kami selama setahun ke depan. Iya. setahun, karena jadwal perkuliahan hanya diberikan untuk 2 semester, sisanya adalah menyelesaikan tugas akhir. Jadi, semoga kurang dari 2 tahun ke depan, aku sudah bisa pulang dengan membawa berita gembira untuk papa mama. Amin

Sabtu, 24 Agustus 2013

Cerita Untuk Mama

Dulu aku juga sering berbincang dengan mama. Tiap kali pulang ke rumah saat libur sekolah, semua hal yang aku alami, aku ceritakan pada mama. Bahkan nama serta karakter temanku, yang mungkin sampai saat ini mama tak pernah bertemu langsung dengan mereka, tak ada yang luput.

    Pertama kali tinggal di asrama, semua kisah-ku selama setahun, aku rangkum dalam sebulan. Perbincangan kadang dilakukan sebelum tidur, saat menonton acara televisi atau kadang di sela-sela kitchen time kami. Jangka waktu libur sebulan dalam setahun itu selalu jadi momen yang aku tunggu-tunggu tiap tahunnya. Saat itu, aku bisa menumpahkan segala apa yang aku rasakan, apa yang aku alami, kepada mama seorang. Senang rasanya bisa berbagi pengalaman dengan mama.

       Dua belas tahun berlalu sejak saat itu. Sekarang mama sudah jarang mendengar cerita-ku lagi. Aku sendiri pun tidak menyadari sejak kapan semua ini berjalan. Aku tak lagi menceritakan kisah-ku seperti dulu. Masih, aku masih bercerita pengalaman-ku, namun tak se-intens dahulu. Masih, aku masih bercerita tentang teman-teman asrama-ku juga teman-teman kontrakan-ku tapi tak se-detail dahulu.

        Saat ini aku mungkin harus mencoba untuk bisa bercerita seperti 12 tahun yang lalu. Namun sayang, aku bukan lagi anak berumur 12 tahun. Mungkin, karena semakin berusia-nya diriku, karena itu pula semakin berkurangnya lembar cerita-ku untuk mama.

Kamis, 22 Agustus 2013

Pertama Kalinya Aku...


Ini bukan tentang postingan pertama kali, walau di situ aku juga nulis “pertama kali”. Ini mengenai semua hal yang aku alami, aku peroleh untuk pertama kalinya dalam hidup.

 Pertama kali nerima surat dari laki-laki a.k.a cowok


       Saat itu aku masih duduk di bangku kelas 4 SD. What?, kelas 4 SD udah dapat surat?. Ih biasa aja dong ekpresinya hehehe. Nggak ada yang mesti disalahin selain saat itu kita belum cukup umur untuk tau apa itu pacaran.
       Ceritanya gini. Hari itu, seorang kakak kelasku, anak kelas 5 datang ke kelas. dia manggil aku ke luar kelas, dan bilang kalau aku dikirimi salam dan surat dari seseorang, #sambil nyodorin kertas yang udah terlipat rapi tak beramplop. Aku ambil kertasnya, buka, dan aku baca. Isi surat itu, seingatku, seperti sebuah ajakan berkenalan. Dalam suratnya, dia (si pengirim surat) memperkenalkan namanya, alamatnya, dan yang paling aku ingat dia juga menuliskan dia berasal dari suku mana. Kira-kira kalau dialihkan ke bahasa saat ini seperti ini.

Selasa, 20 Agustus 2013

Happy Birthday To Me

8 Mei 1989
Hari kelahiranku, dimana hari ini mamaku sedang berjuang untuk melahirkan anak pertamanya. Hari senin , 2 Syawal 1409 H. Betapa hari ini sangat spesial, bukan buat aku tapi buat orang tua aku. saat itu, mereka pasti sedang cemas, berharap banyak dan sangat takut. Cemas menghadapi kelahiran bayi pertamanya. Berharap banyak agar bayi itu sempurna, tak peduli dia perempuan atau pun laki-laki. Sangat takut jika ternyata bayi yang dinanti itu malah menutup mata sebelum melihat indahnya dunia. Namun Alhamdulillah semua itu sirna seketika saat melihat putri pertamanya, nampak sehat dan lucu.

8 Mei 2013. Hari ini, bukan hari berulang. Sebab setiap hari adalah unik. Setiap hari adalah berbeda dan tak akan pernah sama dengan hari kemarin. Saat ini usiaku genap 24 tahun.

Minggu, 23 Juni 2013

Selamat Berlayar di Kehidupan Baru Ning!


Apa yang kalian rasain waktu liat teman dekatmu, sahabatmu, saudarimu sedang duduk jadi pengantin?
Aku, entahlah, tapi yang pasti dari bangku tamu aku hanya bisa memandangnya sembari mengirim doa untuk dia, semoga semoga segala kebaikan dunia maupun akhirat senantiasa ada bersamanya dan suaminya. 


Hayo, buat Yayu, Silfa, Vey, Ewiz, yang nangis, apa yang kalian rasain? hehehe
Walaupun mataku hanya mampu berkaca-kaca saat lihat dia di pelaminan. Hatiku tak sanggup membendung tangis haru. Alhamdulillah perjalanannya telah sampai di baris ini. Barisan orang-orang yang akan membina sebuah keluarga kecil yang baru, sakinah mawaddah warahmah, Amin!


Ini kejadian yang aku alami di siang hari ini. Hari ini, sahabatku, telah menjadi seorang nyonya dari tuan  gagah nan tampan. Semoga hatinya setampan wajahnya dan segagah perawakannya, untukmu, sahabatku.
Diantar dengan lagu Barakallah-nya  bang Maher Zein sampailah mereka di singgasana raja dan ratu sehari itu. 

Dan pada akhirnya hari ini, resmilah mereka menjadi pasangan paling berbahagia di Donggala, bahkan di dunia. :)

Aku ingat, saat dia mengabarkan kalau malam itu orang tuanya sedang menunggu tamu. Seorang tamu yang yang datang dengan cinta dan akan mengambilnya dari orang tuanya. #kejam banget yak? Iya, di malam itu pun aku hanya sanggup mendoakannya semoga hingga acaranya berlangsung nanti semuanya berjalan lancar. Saat itu aku nggak nanya siapa laki-laki itu. Karena pada umumnya, kalau dikabarin kayak gitu, pasti nanya, mau nikah ama siapa? Susupo kalau kata orang sini. hehehe. Siapa pun, semoga dia lah, namanya yang telah tertulis di lauhul mahfudz sana bersanding dengan namamu saudariku. Amin ya Rabb!



NB : nyesel se nyesel-nyeselnya kenapa ngga bawa camdig. arghhh

Senin, 17 Juni 2013

Saat Memohon Surat Sehat dari Dokter

Tadi pagi gw baru saja jalan-jalan ke puskesmas Birobuli Palu, mau silaturahim sama dokter dan karyawan-karyawan di sana sekaligus mau minta surat keterangan sehat. Percaya diri gw sangat tinggi, bahwa gw memang sehat saat ini. Jadi tanpa ada rasa curiga sedikit pun, gw pun langsung mengajukan diri untuk minta nomor antrian. Pikir gw saat itu, setelah minta formulir, paling juga diukur tinggi badan, berat badan, sama golongan darah aja. Dan jika tebakan gw bener, yah paling sedikit hanya butuh waktu 10 menit untuk dapat tanda tangan dokternya. Jadi, dengan sengaja, gw suruh adek gw nungguin di parkiran, sambil berkata "bentar aja".
Ternyata oh ternyata, lama gw di dalam hampir sejam. Untungnya adek gw ngga jadi nunggu di parkiran tadi.

Di Loket dan Kasir

Dari parkiran gw langsung mencari loket untuk pendaftaran masuk ke dalam puskesmas. Tunggu bentar karena masih ada satu orang yang dilayani oleh petugasnya. Setelah orang itu selesai, gw ditanya sama bapak petugasnya.

Sabtu, 15 Juni 2013

Persipal Palu dalam Tombolotutu Cup



Nah, itu dia sekumpulan cowok2 keren (ga semuanya sih, karena gw bukan cowok, hehehe) yang tergabung dalam tim Persipal Palu. Kenapa bisa ada foto bareng ini? apakah sekarang gw jadi bagian dari manajemen mereka? oh tidak, ini hanya beruntung saja bisa foto kayak gini. Jadi, gini, di kampung gw, di Gio, kec. Moutong Sulteng sedang diadain pertandingan sepak bola yang memperebutkan piala  Tombolotutu Cup. Tim sepakbola yang berlaga di lapangan Harimau Sakti Gio adalah tim-tim andalan di bagian timur kab. Parigi Moutong.  

Selasa, 11 Juni 2013

Ada yang Tumbuh, Namun Harus Dipaksa Layu Sebelum Berkembang

Setelah dia bilang suka ke gw, gw nulis surat buat dia.
Setelah dia baca tulisan gw, malam itu dia nggak bilang apa-apa kecuali bilang kalo dia sayang gw.
Setelah dia bilang sayang ke gw, dari situ, tiap malam gw nunggu sms atau telpon dari dia.
Setelah beberapa hari tak juga ada salam dan kabar dari dia, gw sms dia.
Setelah gw sms dia, eh ternyata dia lagi sibuk dengan kerjaannya.
Setelah dia bilang sibuk, gw segan mau hubungi dia duluan.
Setelah gw nggak berani hubungi dia, yang ada gw malah mikirin dia terus.
Setelah berhari-hari ditunggu dan dia nggak pernah hubungi gw lagi.
Setelah itu gw sadar, gw udah jatuh hati.
Setelah gw sadar gw jatuh hati, gw ambil kembali hati gw.
Setelah mencoba untuk mengambil kembali hati gw, rasanya seperti sakit.
Setelah gw rasa hati gw sakit, gw coba obati dengan lupain dia dan lupain apa yang pernah dia bilang.
Setelah gw coba lupain, gw belum bisa, setidaknya sampai tulisan ini gw buat. Dan sebenarnya gw malu buat ungkapin semua ini.
Setelah gw buat tulisan ini, gw benar-benar sadar kalau gw nggak bisa nutup hati gw dari apa yang nggak ingin gw rasain.

Sabtu, 08 Juni 2013

Kata Orang Melayu "Makan Angin" Bahagian II


Setibanya di Muar, kami diperiksa oleh petugas imigran negeri Malaysia. Ini merupakan prosedur yang memang harus dipatuhi oleh semua orang, siapapun, di negeri manapun. Pemeriksaan petugas imigran di sini, menurutku minim pengawasan. Tak ada x-Ray, seperti yang terlihat di bandara-bandara, pun metal detector (mengingat ini adalah salah satu jalan masuk dari negeri lain). Petugasnya hanya menyuruh setiap orang untuk membuka koper dan barang bawaan lainnya untuk diperiksa langsung. Ada yang menyebalkan kala pemeriksaan paspor di pelabuhan ini. Jadi ceritanya aku ditanya oleh petugasnya.

Sabtu, 23 Maret 2013

Gw yang Nolak, Gw juga yang Patah Hati


Seperti judul tulisan gw di atas,seperti itu juga yang terjadi pada gw saat ini.
Gw ga tau kenapa jadi kayak gini. Awalnya kita hanya saling kenal, tapi bukan sebagai teman. Entahlah. Kita saling bertukar kabar. Dua bulan setelah kepulangannya ke Jakarta, gw ga pernah dapat kabar apapun. Sampai di siang itu, dia (yang namanya gw singkat BA) nanya nomer gw ke ade gw yang juga sebagai temannya. Awalnya gw heran, kenapa adek gw mesti ijin ke gw dulu boleh ngasih nomer ke dia atau tidak. Tapi kemudian gw sadar kalo ade gw juga care sama gw, dia protect gw. Gw, sebagai seorang yang ramah dan sedikit polos langsung aja bilang ke ade gw , “kasih aja”.

Kamis, 14 Maret 2013

Kata Orang Melayu "Makan Angin" Bahagian 1

           Bulan November lalu, ka Indri, kakak sepupu aku dinikahi oleh seorang pemuda dari Bengkalis, Riau. Acaranya dilaksanakan di rumah ka Indri di Palu. Tiga bulan setelah itu, tepatnya tanggal 5 November 2013 dilaksanakan lagi acara resepsi di tanah kelahiran Bang Alam (suami ka Indri), di Bengkalis. Orang tua dan saudara-saudara ka Indri pun berangkat untuk menghadiri resepsi di sana. Perjalanan Palu-Bengkalis adalah perjalanan yang lumayan panjang dan Alhamdulillah aku ikut dalam perjalanan itu. Pada hari sabtu 2 Februari 2013 kami (Tante, Om, Ka Isna, ka Ucen, ka Indra, Salwa, dan aku) berangkat menuju Jakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru sehari setelahnya. Palu-Jakarta ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam melalui jalur udara. Tak ada yang spesial dalam perjalanan Palu-Jakarta ini. Mungkin karena aku sudah terbiasa dengan rute perjalanan ini ketika jaman kuliah dulu. Sedangkan untuk perjalanan Jakarta-Pekanbaru ditempuh dalam waktu( 1 jam 45 menit). Ketika pesawat telah berada di atas kota Pekanbaru dan sang kapten telah menurunkan ketinggian jelajah pesawatnya, aku menoleh keluar. Aku yang kebetulan duduk di samping jendela menolehkan kepala melihat pemandangan Riau dari atas. Seluas mata memandang yang terpampang adalah perkebunan kelapa sawit yang teratur rapi dan indah.
           Inilah pulau Sumatera dan inilah Pekanbaru ibukota Riau. Indah dan menawan, namun bukan ini tujuan kami. Setibanya di Bandara Sultan Syarif Kasim II kami dijemput oleh ka Indri dan Bang Alam untuk melanjutkan perjalanan ke Bengkalis.